Menabung dan Investasi | “Marilah duitnya ditabung buat hari depan”, demikian anjuran banyak orang-tua pada anak anaknya yang baru-baru ini diterima kerja. Atau ada yang menyebutkan “Bila kamu nggak dapat nabung jadi kelak tua nya sulit”. Nah di tempat ini kelihatan masih ada salah kaprah yang tidak benar dengan KONSEP MENABUNG.
Banyak orang-orang yg suka tidak benar atau salah kaprah menampatkan pekerjaan ini : MENABUNG serta INVESTASI.
Perbedaan Menabung Dengan Investasi
Lantaran pada dasarnya MENABUNG serta INVESTASI itu yaitu dua transaksi finansial yang paling berlainan.
Mau tahu kan perbedaannya apa ?
Kita lihat dari 3 hal saja ya maka kedepannya tak ada lagi salah-paham terkait dua-duanya.
TUJUAN
Bila menabung yaitu pekerjaan melaksanakan penyimpanan sejumlah dana yang disisihkan lantaran tak dikonsumsi buat digunakan setiap waktu apabila berlangsung banyak hal yang tak dikehendaki.
Baca Juga: Cara Investasi Reksadana Untuk Pemula
Umpamanya ban mobil kita bocor serta mesti ditambal, maka memanfaatkan dana yang terdapat pada tabungan. Atau tetiba ada satu diantara bagian keluarga dekat menikah maka kita mesti travelling ke satu kota, nah buat membeli tiketnya itu diambil dari dana yang berada pada tabungan.
Jadi tabungan bisa bertindak jadi dana kritis buat banyak hal yang belum atau mungkin tidak dianggarkan dengan teratur.
Dan bila investasi semakin memiliki tujuan pada animo nilai asset di hari depan. Di sini kita melaksanakan transaksi finansial di saat saat ini dengan impian instrument investasi saham atau benda yang kita punyai bakal miliki nilai yang tambah tinggi dari harga yang kita bayarkan saat ini.
Contoh kita beli rumah dengan impian dalam 10 tahun depannya bakal berlangsung animo dari harga asset/harta terus itu.
CARA TRANSAKSI
Investasi itu memaksa kita buat melaksanakan aktivitas Membeli – Jual. Beli instrument /asset yang ingin disimpan dalam kurun waktu tersendiri umpamanya emas, rumah, saham maupun reksadana itu anyar 50% dari aktivitas investasi. Bekasnya yaitu disaat kita jual instrument/asset seusai berlangsung peningkatan sama dengan tujuan yang dikehendaki. Namun buat sejumlah instrument seperti saham kadangkala kita jual asset itu untuk menghindarkan turunnya nilai asset barusan.
Bila menabung itu memandang perlu kita buat rajin Setor/Taruh serta kadangkala melaksanakan Tarik/Withdraw. Tidak ada dana yang disetor karenanya tidak ada yang dapat ditarik. Tidak ada yang disimpan bagaimana kita dapat menggunakan jadi dana kritis.
RESIKO
Yang namanya menabung kebanyakan minim efek : baik di taruh di celengan ataupun disimpang di bank. Efek di tempat ini ditautkan dengan pengurangan jumlah perencanaan keuangan (terkecuali buat cost rekening bulanan serta cost transfer antar bank). Diluar itu simpanan di bank pun ditanggung oleh Instansi Penjamin Simpanan sampai Rp 2 milyar, jadi bila berlangsung kemampuan fraud atau bank yang dilikuidasi dana nasabah masih bisa dikembalikan.
Berlainan perihalnya dengan investasi yang ada kemampuan efeknya. Instrumen investasi seperti saham serta reksadana ada efek pengurangan harga atau diketahui dengan nama Capital Loss. Dan investasi properti yang harga berkecenderungan naik ada kemampuan likuiditas di mana asset tak dapat dipasarkan dalam sekejap terkait pasokan serta permintaan. Sama dengan juga dengan investasi lindung nilai safe haven seperti emas lantas dapat miliki efek pengurangan nilai serta likuiditas.
Telah memulai pahamkan perbedaannya di antara MENABUNG serta INVESTASI ? Nggak salah kaprah lagi kan ? Nah jadi bila kelak ortu ngomong “nabung supaya dapat pensiun bahagia” langsung dijawab “investasi dong supaya dapat pensiun bahagia”