Sejarah Museum Joang 45 Jakarta

Posted on
No ratings yet.

Museum Joang 45 adalah satu diantara museum di Jakarta yang ada dibawah pengendalian Dinas Pariwisata serta Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta. Terdapat di Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon SIrih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, museum ini awalannya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1974 sesudah diperbaiki. Museum ini adalah bukti riwayat dari perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, maka yakinkan jika museum ini tidak terlewati untuk didatangi.

3f6f16e4 db86 4454 9ca5 a77197461bc3

Gedung yang sekarang dipakai jadi Museum Joang 45 saat ini, dahulunya sesuatu hotel yang dibuat pada tahun 1920-an pada saat pendudukan Belanda. Hotel ini pada awalnya diurus oleh keluarga L.C. Schomper, satu orang yang berkebangsaan Belanda yang telah lama tinggal di Batavia. Hotel ini dinamakan Schomper, sesuai nama pemiliknya serta hotel itu terhitung satu diantara hotel yang lumayan baik serta populer di lokasi tepian selatan Batavia pada saat itu. Bangunan intinya berdiri istimewa di tengan serta dijepit jejeran bangunan kamar-kamar penginapan disamping kiri serta kanannya yang dipakai untuk menginapkan beberapa tamu.

Bangunan kamar penginapan yang masih ada sekarang tinggal beberapa yang berada di sisi utara gedung penting. Sekarang, sisi gedung itu dipakai jadi ruangan perpustakaan, ruangan kreatifitas anak (children room), serta kantor Wirawati Catur Panca. Baca juga riwayat Museum Dirgantara.

READ  Pulau Nusa Penida, Bali

Waktu Pendudukan Jepang
Saat Jepang masuk ke Indonesia (1942 – 1945) serta kuasai Batavia, hotel itu diambil pindah oleh pemuda Indonesia serta berubah manfaatnya jadi kantor yang diurus Ganseikanbu Sendenbu (Jawatan Propaganda Jepang) yang dikepalai oleh satu orang berkebangsaan Jepang, Simizu. Di kantor berikut selanjutnya diselenggarakan program pendidikan politik yang diawali dari tahun 1943 untuk mendidik beberapa pemuda Indonesia serta semuanya dibiayai penuh oleh pemerintah Jepang. Sampai selanjutnya, bangunan ini jatuh kembali pada tangan Indonesia serta jadikan jadi tempat museum atau bersejarah serta adalah satu diantara bukti kekayaan Indonesia mengenai sejarahnya. Baca juga tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia.

Please rate this